Implementasi keperawatan adalah serangkaian kegiatan
yang dilakukan oleh perawat untuk membantu klien dari masalah status kesehatan
yang dihadapi ke status kesehatan yang lebih baik yang menggambarkan kriteria
hasil yang diharapkan (Gordon dalam Potter & Perry, 2005).
Tindakan keperawatan merupakan tahap ke empat dari
proses asuhan keperawatan, dilakukan setelah melakukan pengkajian, perumusan
diagnosa, dan perencanaan. Tindakan setiap perawat tidak mungkin sama tapi
adapun perbedaannya karena kemampuan mengambil sikap dan memutuskan atau
memprioritaskan tindakan yang dilakukan. Implementasi dilakukan sesuai dengan
rencana tindakan yg telah disusun, protap yang ada, fasilitas yg tersedia,
kondisi, dan waktu yg tepat.
2. Sifat Tindakan Keperawatan
1. Independent
(Mandiri)
Adalah implementasi atas dasar perawat itu sendiri untuk membantu klien
dalam memenuhi kebutuhannya, misalnya: membantu activity daily living (ADL)
klien, memberikan perawatan diri, mengatur posisi tidur, menciptakan lingkungan
yang terapeutik, memberikan dorongan motivasi, pemenuhan kebutuhan
psiko-sosio-spiritual, perawatan alat invasive yang dipergunakan klien,
melakukan dokumentasi, dan lain-lain.
2.
Dependent (Bergantung dg tim kesehatan lain)
Adalah tindakan keperawatan atas dasar rujukan dari profesi lain,
seperti ahli gizi, physiotherapies, psikolog dan sebagainya, misalnya dalam
hal: pemberian nutrisi pada klien sesuai dengan diit yang telah dibuat oleh
ahli gizi, latihan fisik (mobilisasi fisik) sesuai dengan anjuran dari bagian
fisioterapi.
3.
Interdependent (Kolaboratif)
Adalah tindakan keperawatan atas dasar kerjasama sesama tim keperawatan
atau dengan tim kesehatan lainnya, seperti dokter. Contohnya dalam hal pemberian
obat oral, obat injeksi, infus, kateter urin, naso gastric tube (NGT), dan
lain-lain. Keterkaitan dalam tindakan kerjasama ini misalnya dalam pemberian
obat injeksi, jenis obat, dosis, dan efek samping merupakan tanggungjawab
dokter tetapi benar obat, ketepatan jadwal pemberian, ketepatan cara pemberian,
ketepatan dosis pemberian, dan ketepatan klien, serta respon klien setelah
pemberian merupakan tanggung jawab dan menjadi perhatian perawat.
3. Keterampilan Melakukan Tindakan
Untuk kesuksesan pelaksanaan
implementasi keperawatan agar sesuai dengan rencana keperawatan, perawat harus
mempunyai kemampuan kognitif (intelektual), kemampuan dalam hubungan
interpersonal, dan keterampilan dalam melakukan tindakan. Proses pelaksanaan implementasi
harus berpusat kepada kebutuhan klien, faktor-faktor lain yang mempengaruhi
kebutuhan keperawatan, strategi implementasi keperawatan, dan kegiatan
komunikasi (Kozier, 2003).
1.
Intelektual
Tindakan yang kita lakukan harus didasari oleh ilmu kesehatan dan
keperawatan yang disesuaikan dengan kondisi klien. Dalam melakukan tindakan,
perawat harus:
a.
Reason, tahu alasan melakukan suatu tindakan
b.
Decision making, bisa membuat keputusan
c.
Priority setting, tahu tentang prioritas tindakan yg dilakukan
d. Problem
solving, tindakan itu merupakan pemecahan masalah pasien
e.
Creatif dan inovatif, perawat bisa memanfaatkan barang yang ada jika
tidak ada alat yang sesuai untuk melakukan tindakan
2. Interpersonal
Interpersonal skill melibatkan teknik komunikasi verbal dan non verbal
perawat, tentang kemampuan perawat melakukan komunikasi terapeutik sehingga
terjadi jalinan hubungan yang baik antara perawat dan klien.
3. Technical
Meliputi
keamanan dan kemampuan perawat dalam melakukan suatu prosedur tindakan, hal ini
bisa diasah dengan keahlian khusus dalam bidang tertentu.
4. Elemen Implementasi
1.
Reassessment atau hasil pengkajian kembali klien
2.
Memutuskan membutuhkan partner
3. Tindakan
dari intervensi keperawatan
4.
Supervisi pendelegasian perawatan
5.
Dokumentasi implementasi
5. Tahap Implementasi
1. Pada tahap persiapan.
·
Menggali perasaan, analisis kekuatan dan keterbatasan professional pada
diri sendiri
·
Memahami rencana keperawatan secara baik
·
Menguasai keterampilan teknis keperawatan
·
Memahami rasional ilmiah dari tindakan yang akan dilakukan
·
Mengetahui sumber daya yang diperlukan
·
Memahami kode etik dan aspek hukum yang berlaku dalam pelayanan
keperawatan
·
Memahami standar praktik klinik keperawatan untuk mengukur keberhasilan
·
Memahami efek samping dan komplikasi yang mungkin muncul
·
Penampilan perawat harus menyakinkan
2. Pada tahap
pelaksanaan.
·
Mengkomunikasikan/ menginformasikan kepada klien tentang keputusan
tindakan keperawatan yang akan dilakukan oleh perawat.
· Beri
kesempatan kepada klien untuk mengekspresikan perasaannya terhadap penjelasan
yang telah diberikan oleh perawat.
·
Menerapkan pengetahuan intelektual, kemampuan hubungan antar manusia dan
kemampuan teknis keperawatan dalam pelaksanaan tindakan keperawatan yang
diberikan oleh perawat.
·
Hal-hal yang perlu diperhatikan pada saat pelaksanaan tindakan adalah
energi klien, pencegahan kecelakaan dan komplikasi, rasa aman, privacy, kondisi
klien, respon klien terhadap tindakan yang telah diberikan.
3. Pada
tahap terminasi
·
Terus memperhatikan respons klien terhadap tindakan keperawatan yang
telah diberikan.
·
Tinjau kemajuan klien dari tindakan keperawatan yang telah diberikan.
·
Rapikan peralatan dan lingkungan klien dan lakukan terminasi.
·
Lakukan pendokumentasian.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar